BETUN, KilasTimor.com-Perekrutan Tenaga Kontrak (Teko) sebanyak 1800 oleh pemerintah daerah Kabupaten Malaka diduga terselip teko siluman. Dari total 1.800 orang yang ditetapkan dalam APBD Malaka, hanya 788 orang teko yang diterima secara wajar melalui kajian dan telaahan kebutuhan oleh SKPD, sedangkan 1020 lainnya jadi Teko Siluman. Hal itu dikatakan Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Malaka, Simon Seran Fahik kepada wartawan di Betun, Selasa (29/4).
“Saya katakan Teko Siluman karena sesuai hasil pembahasan APBD ditingkat komisi dengan mitra komisi dibahas RKA SKPD usulan tahun lalu sebanyak 788 orang. “Kita heran karena jumlah itu mengalami pembengkakan yang cukup besar, dan kita tidak pernah bahas jumlah itu ditingkat komisi, fraksi dan Paripurna. Tiba-tiba ketuk palu bahwa teko tahun ini 1.800 orang. Lalu jumlah 1012 orang itu diambil dari mana? DPRD tidak bahas secara khusus masalah teko saat itu, dalam komisi atau fraksi. Ini patut kita pertanyakan,” tegasnya.
“Kami sudah cek setelah penetapan anggaran pemkab Malaka mendistribusikan teko-teko itu ke SKPD dan perintahkan semua SKPD untuk mengakomodir dan membuat telaahan staf, Silahkan datang ke SKPD dan tanya berapa sih teko yang mereka usulkan melalui telaahan kebutuhan tenaga? Rata-rata mereka menolak menerima karena teko yang ada hanya kiriman dari atas. Itu semua teko siluman dan hanya akal-akalan untuk memenuhi kepentingan oknum dan kelompok tertentu. Itu namanya teko siluman,” bilangnya.