EKONOMI

Investasi Garam, Kepala Daerah Diminta Tuntaskan Masalah Lahan

JAKARTA,  Kilas Timor-Impor garam industri yang terus dilakukan Pemerintah Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir, membuat pemerintah lakukan sejumlah terobosan. Dan untuk memenuhi kebutuhan garam industri, Kementerian Perindustrian RI, mulai serius menggarap potensi garam di dalam negeri, termasuk didalamnya NTT.
Menteri Perindustrian, Saleh Husin kepada koran ini, beberapa waktu lalu mengemukakan, pihaknya ingin insdutri garam di Indonesia, terlebih NTT, yang memiliki potensi garam yang besar, segere terealisir. “Kita ingin industri garam cepat terealisir. NTT merupakan salah satu daerah potensi garam yang perlu segera garap,” paparnya.
Hanya saja, masalah tanah di NTT hingga kini belum terselesaikan. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Agraria/BPN untuk membantu menyelesaikan masalah tanah atau lahan.
Tidak saja Kementerian Agraria/BPN paparnya, peran kepala daerah sangat diperlukan, agar industri garam di daerah bisa berjalan. Tanpa upaya pemerintah daerah, pastinya akan terhambat.
Dia menyebutkan, potensi garam di NTT khususnya di Kabupaten Nagekeo, Kupang, Ende, Sumba dan kabupaten Rote begitu besar. Karena itu, peran kepala daerah setempat diperlukan untuk segera menyelesaikan masalah lahan.
Bila sudah selesai kata Saleh Husin, dirinya akan mem-push atau mendorong investor, dan itu inevstor yang pasti, bukan PT. Akan dan lainnya. “Apalagi perusahaan, yang hanya manfaatkan daerah, untuk mendapat pinjaman besar. Kita serius urusi industri garam di NTT,” tegasnya.
Dalam pembicaraan tidak resmi dengan menteri, Wapres dan Presiden sudah dibicarakan, agar industri garam di NTT patut direalisir, guna mengurangi impor garam dari luar negeri.
Lebih jauh dia menjelaskan, nilai investesi yang disiapkan investor, Nagekeo, sebesar US$ 26 juta dengan lahan 1.000 hektare. Jika berjalan pastinya bisa mengatasi garam industri di Indonesia.
Menyoal sejumlah kabupaten lain, politisi profesional Hanura itu mengemukakan, untuk kabupaten selain Nagekeo, belum diketahui nilai investasinya. Namun tentunya juga besar.
Pada bagian akhir, kembali dia mengatakan kalau pihaknya akan mendorong Pemkab di NTT, untuk selesaikan masalah lahan, demi masuknya investor. Pasalnya, masalah lahan masih menjadi hambatan utama pengembangan industri garama. (lok)

Baca Juga :   Piala Bupati Malaka: Wewiku Taklukan Malaka Tengah 2-1
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top