KUPANG, KilaTimor.com-Wali Kota Kupang, Jonas Salean, dalam sambutannya pada perayaan Paskah Oikumene, Kamis (9/4) di Balai Kota, meminta aparatur untuk membangun semangat baru dan perubahan, terutama meningkatkan disiplin diri dan pelayanan kepada masyarakat.
pelayanan kepada masyarakat. Aparatur katanya, tidak boleh santai dan berdiam diri, namun tetap berinovasi, guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Sementara itu, Romo Okto Naif Pr, homili ibadah Paskah Oikumene, kembali mengajak segenap PNS memaknai salib Kristus. Salib yang bentuknya tanda tambah merupakan huruf terakhir abjad Yunani, yang berarti tahu. Tanda silang Yesus disalib adalah refleksi sosial. Kenapa Yesus tidak bersalah, tapi dihukum. “Pilatus memilih ikut kolega politiknya untuk mempertahanan jabatan. Amanlah kursinya. Ia ikut hasutan rakyat, maka amanlah kursinya,” katanya.
Yesus disalibkan dan wafat di atas salib merupakan refleksi perlawanan sengit terhadap kebenaran dan kebaikan.
Yesus disalibkan di antara dua penjahat jelas Romo Okto, menunjukkan orang baik yang berjuang untuk hal benar, pasti terjepit di antara yang jahat. Tetapi Ia mengingatkan untuk tidak berhenti berbuat kebenaran.
Yesus ada di atas salib urainya, merupakan sebuah manifestasi keberpihakan kepada orang-orang baik. Manusia terjerat dalam tiga dosa, dosa harta, dosa kuasa, dan dosa seks. “Kalau menurut logika, semua manusia harus disalibkan. Tapi tidak. Hanya yesus yang disalibkan menggantikan kita,” katanya.
Perayaan Paskah Oikumene dihadiri Wali Kota, Jonas Salean, Wakil Wali Kota Herman Man, Sekretaris Kota, Bernadus Benu, sejumlah pejabat dan undangan lainnya. (rif)
Paskah, Aparatur Harus Semangat dan Berubah
By
Posted on