KEFAMENANU, KilasTimor.com-Badai angin puting beliung yang melanda warga 9 Desa di wilayah Kecamatan
Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Senin (23/3) lalu, hingga kini
belum mendapat tanggapan serius Pemerintahan Kabupaten setempat.
Padahal kondisi rumah warga ada yang mengalami kerusakan serius lantaran atap dan dindingnya ikut ambruk
akibat dihantam badai angin, sebagian warga termpaksa mengungsi ke rumah tetangga.
Ironisnya, dari 86 rumah yang rusak termasuk sejumlah rumah bantuan MBR tahun 2011 lalu yang
diperuntukan bagi warga eks pengungsi di kamp Oepaha, Manuin Hau dan Oehabesi di Desa Susulaku,
Kecamatan Insana.
Kondisi atapnya terlepas bahkan nyaris rubuh, sehingga tidak bisa ditempati pemilik. Bukan hanya itu,
angin puting beliung juga merusak empat buah rumah ibadat dan dua gedung sekolah dasar, termasuk
sejumlah tiang listrik dan sejumlah bangunan Polindes.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten TTU, Johanes Bani, melalui Kepala Bidang
Darurat Logistik, Aloysius Madur saat dikonfirmasi Senin (06/4) menuturkan sudah mendata para korban
bencana badai angin. Sejauh ini kata Adur baru merealisasikan bantuan untuk fasilitas umum seperti rumah
ibadat yang rusak,
“Kita sudah salurkan bantuan berupa seng dan beras untuk empat unit rumah ibadat,”tandasnya
Sementara bantuan untuk rumah warga lanjut Madur, baru bisa direalisasikan setelah masuk libur paskah.
Pembagiannya sesuai klasifikasi kerusakan yang dialami warga. Menurutnya, dari semua jenis bantuan yang
sudah disiapkan, yang menjadi kendala yakni ketersediaan stok beras, sementara untuk jenis lainnya sudah
tersedia tinggal direalisasikan dalam satu dua hari ini. (joe)
