“Kita sudah lakukan survei dengan tim dari Dinas Kehutanan Belu terkait kawasan hutan lindung di wilayah Nanaet Dubesi. PLN siap untuk lakukan ekspansi listrik ke Nanaet Dubesi dan daerah lainnya. Karena ini menjadi prioritas program listrik perbatasan, untuk daerah yang berada dibatas jadi terang benderang,” ujar Koko.
“Kita juga sedang buat izin sewa pakai kawasan hutan wilayah Takirin. Dan juga untuk daerah lain di Kabupaten Malaka seperti Desa Alas Utara, Faturene Loomeu. Untuk desa Maudemu dan Halimodok sudah masuk dalam kontrak jaringan,” tambah dia.
Koko mengharapkan, izin sewa pakai kawasan hutan lindung yang sedang diurus dapat berjalan dengan lancar. Sehingga pihak Pemerintah dapat memberikan pembebasan sebidang tanah untuk dilalui jaringan listrik.
Tambah Manajer Pusat Listrik Atambua, Paulus Berek, PLN Atambua mendapat tambahan mesin pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dengan daya sebesar tiga mega. Dipastikan sebelum tanggal 17 Agustus 2015 ini mesinnya sudah ada. Karena untuk memperlancar pelayanan listrik di daerah perbatasan Indonesia dan Timor Leste.
“Selain itu juga ada tiga wilayah yang dapat mesin itu, yakni Amfoang Timur, Kabupaten Kupang sebesar 200 KW, Naekake (Mutis), TTU sebesar 200 KW dan Kobalima Kabupaten Malaka sebesar 1 mega. Intinya kita siap melistrikkan seluruh daerah yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste,” kata Berek. (yan)