JAKARTA, KilasTimor.com-Penyerangan kelompok militan di sebuah universitas di Kenya menjadi salah satu topik dalam pelayanan Jumat Agung Paus Fransiskus di Vatikan. Dalam kesempatan itu, Paus menyampaikan simpati dan kecamannya.
Ia menuding masyarakat internasional tidak peduli terhadap penyaniayaan umat Kristen. Pernyataan itu disampaikan sehari setelah kelompok militan Islam menyerang sebuah universitas di Kenya dan menewaskan 147 orang.
Tak bisa dipungkiri bahwa pembicaraan Pastor Raniero Cantalamessa, Pengkhotbah Rumah Tangga Kepausan mengacu pada serangan membabi buta yang dilakukan al Shabaab. Dalam pengepungan yang terjadi selama 15 jam itu, al Shabaab menyerang dengan tembakan tanpa pandang bulu.
Namun, mereka mengakui yang diincar adalah umat Kristen. Buktinya, mereka membebaskan beberapa mahasiswa Muslim. “Umat Kristen bukan satu-satunya korban kekerasan di dunia. Tapi tidak bisa diabaikan bahwa di banyak negara mereka adalah korban yang paling sering menjadi sasaran,” ujar Pastor Cantalamessa.
Ia mengecam ketidakpedulian dan opini publik dalam menghadapi seluruh pembunuh Kristen itu. Sebelumnya, Paus Fransiskus juga sudah mengecam serangan pada universitas di Kenya. Pada Jumat (3/4), ia menyebut serangan itu sebagai kebrutalan yang tidak masuk akal.