Sekretaris Komisi I DPRD Malaka, Krisantus Yulius Seran juga mempertanyakan hal yang sama soal pembayaran gaji dewan, yang dinilai sangat lamban tanpa solusi. “Saya cek di Kabupaten lain tiap bulan tunjangan Dewan dibayar dibawah tanggal 5, sementara di Malaka suka molor,” tandasnya.
Sekwan DPRD Malaka, Daniel Bria dalam klarifikasinya mengatakan bahwa keterlambatan pembayaran tunjangan dewan disebabkan kurangnya tenaga ahli yang bisa mengerjakan tugas administrasi keuangan selama ini. “Kami baru dapat tambahan tenaga bendahara yang memiliki skill dari Pemda, sehingga pekerjaan itu baru bisa dilakukan. Kita di bagian keuangan hanya memiliki satu laptop dan printer sehingga pekerjaannya harus antri karena. Dokumen yang dikerjakan sangat banyak. Kita sudah anggarkan beberapa unit laptop dalam tahun anggaran ini, tetapi masih dalam proses pemesanan,” pungkasnya. (oni)