“Belajar dari pengalaman silam waktu masih bergabung di Belu, dunia birokrasi di Belu selama sepuluh tahun terakhir selalu dikaitkan dengan dukungan politik sehingga banyak kader PNS potensial masuk kotak dan terhempas. Ini yang harus diluruskan supaya tidak terbawa ke Malaka. Kita harus ungkapkan hal itu secara transparan supaya diketahui dan adanya perbaikan. Kalau kita biarkan maka perlahan tetapi pasti akan terjadi pengkotak-kotakan dalam dunia birokrasi sesuai pola dukungan politik,” jelasnya.
“Kalau dipercaya rakyat, itu urusan pertama yang perlu mendapatkan perhatian karena mereka sebagai motor dan penggerak didalam tubuh pemerintahan. Penempatan pegawai harus sesuai keahlian, pengalaman dan kemampuan. The right man on the right place, bukan The wrong man on the nice place,” paparnya. (oni)