“Saya tidak bisa mengklaim bahwa semua orang Rabasa milik saya, tetapi saya juga tidak bisa memungkiri bahwa seluruh suku di Rabasa masih memiliki hubungan keluarga dan kekerabatan dengan saya, sebagai bakal calon wakil Bupati. Secara adat mereka tidak bisa buang saya, karena kita berada dalam satu rumpun adat. Kita akan tetap menyatu dalam perjuangan menghadapi perhelatan pilkada Malaka tahun ini,” ujarnya.
“Kami sudah melakukan pertemuan terbatas dengan keluarga besar Rabasa dan masih mencari waktu yang pas untuk melakukan pertemuan adat, guna menyatukan semua kekuatan sehingga bisa jadi satu terutama dalam menyikapi hajatan politik pilkada tahun ini,” ujarnya.
Beberapa orang tua adat yang dihubungi wartawan di Rabasa Hain, Sabtu (22/5) mengatakan bahwa pihaknya akan tetap solid memberikan dukungan kepada Paulus Seran Bauk sebagai bakal calon wakil Bupati Malaka. “Secara adat anak asli Rabasa baru ikut calon wakil Bupati Malaka dalam pilkada perdana ini, maka sebagai orang tua kami tidak bisa membuang anak kami begitu saja. Beliau anak dalam rumah dan yang lahir dari rahimnya persekutuan masyarakat adat Rabasa. Kita harapkan semua keluarga Rabasa dalam pilkada kali ini bisa mendukung putra asli Rabasa dalam pilkada Malaka. Paulus Seran Bauk akan keluar dari rumah menggunakan keluarga besar Rabasa, sehingga tidak ada alasan untuk keluarga tidak mendukung beliau dalam pilkada mendatang,” tandasnya. (oni)
