“Persoalan ketenagakerjaan dan lapangan pekerjaan di Malaka merupakan tantangan dan peluang yang perlu dilirik. Semuanya tergantung political will kita untuk memberikan perhatian supaya diatasi. Banyaknya pencari kerja di Malaka melalui “TEKO” merupakan salah satu indikasi bahwa orang Malaka butuh kerja yang layak, dan pemerintah harus bisa melihatnya sebagai peluang untuk diberdayakan. Kalau dunia kerja dan peluang serta keran usaha tidak dibuka bagi masyarakat, maka kita kwatirkan perlahan tapi pasti tenaga-tenaga potensial Malaka akan mencari pekerjaan di luar Malaka, dan hal itu sangat merugikan Malaka sendiri dalam percepatan pembangunan di wilayah ini,” bebernya,
“Selama ini kita sudah berbuat dan membangun Malaka, walau dalam skala kecil selama hampir dua puluh tahun pada anak-anak Malaka, yang dibawa ke Kalimantan untuk dididik dan bekerja guna menopang kehidupan keluarga. Dan dari sebagian besar yang ada bisa berhasil. Kita inginkan hal itu diperluas dan saya putuskan kembali ke Malaka untuk maju dalam pilkada tahun ini. Kalau dipercaya rakyat maka saya akan fokus mengurus ekonomi masyarakat, supaya tidak ada kesenjangan serta membuka lapangan pekerjaan guna menyerap tenaga kerja di Malaka,” jelasnya.
“Ini komitmen dan kepulian nyata saya bagi masyarakat Malaka. Saya yakin bersama Pak Paulus Seran Bauk sebagai wakil bupati Malaka jika dipercaya rakyat, maka kami akan mampu membangun ekonomi masyarakat Malaka untuk mengeliminir kesenjangan yang terjadi dalam masyarakat khususnya dibidang ekonomi,” pungkasnya. (oni)