“Untuk uji petik di wilayah Kupang Timur dan Kupang Tengah, kami berjumlah emapt orang yang diketuai oleh Bernad Bait,” katanya.
Dalam uji petik lapangan kata Samuel Koroh, ditemukan beberapa persoalan yang terjadi yakni di SMP II Kupang Timur, dimana ruang laboraturium yang dikerjakan belum selesai dan telah ditinggalkan kontraktor.
Selain itu pembangunan gedung Puskesmas Oesao dengan besaran dana Rp 1,2 milliar yang progress baru mencapai 70 persen, tetapi kontraktor telah di PHK, dan sisa dana Rp 192 juta.
“Temuan-temuan nanti menjadi cacatatan bagi Pansus guna didibuat rekomondasi untuk diserahkan ke Pemerintah, agar dapat ditindaklanjutinya,” katanya. (rif)