Juru bicara keluarga, Yohenes Seran Fukun kepada wartawan mengatakan korban ditemukan tadi pagi sekitar jam 7.00 Wita, oleh nelayan Berasi dalam kondisi tidak bernyawa. “Pemakaman korban dilakukan besok di desa Umatoos,” ujarnya.
“Kita sudah menanyakan kepada semua nelayan yang berlayar kemarin ternyata sebelum berlayar kondisi gelombang masih cukup bersahabat. Namun setelah didalam laut dan ketika mau kembali daratan korban dan temannya Dus, terjebak gelombang yang sangat tinggi yang menyebabkan mesin perahu macet dan perahu pun tenggelam dihantam gelombang,” ujarnya.
“Kami semua nelayan ikut berduka cita dengan kejadian itu. Biasanya kami membaca tanda-tanda alam sebelum melaut. Namun mungkin sudah takdirnya saudara kami Alex. Kita semua tetap waspada karena dalam bekerjapun pasti ada resikonya. Namun kita inginkan resiko yang terkecil dan tidak merenggut nyawa,” tandasnya. (oni)
