ATAMBUA, Kilastimor.com- Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mgr. Gabriel Manek Atambua, Kabupaten Belu, Timor Barat, NTT dililit sejumlah hutang. Adapun hutang itu antara lain, hutang obat dan bahan habis pakai, hutang air bersih serta hutang oksigen.
“Total hutang obat dan bahan habis pakai di Rumah Sakit terhitung mulai dari bulan Januari sampai Mei mencapai Rp 900 juta,” ungkap Direktur RUSD Mgr. Gabriel Manek, Hendrikus Besin kepada wartawan saat ditemui di ruang kerjanya belum lama ini.
Menuru dia, anggaran untuk pengadaan obat dan bahan habis pakai di RSUD Atambua mencapai Rp 4 miliar. Tapi karena belum bisa digunakan terpaksa harus berhutang diluar, guna mengatasi kedaruratan yang ada. “Kalau stock obatnya kosong, terpaksa kami harus pinjam di Dinas Kesehatan maupun Rumah Sakit lain yang berada di wilayah Belu,” sebut Besin.
Jelas dokter itu, masalah ketersediaan obat dan bahan habis seperti perban, jarum suntik dan lainnya sudah dialami sejak 2012 dan 2013, dimana setiap awal tahun anggaran, terjadi kekurangan stok,karena untuk pengadaan baru bisa dilakukan pada Maret, pasca pengesahan anggaran.