“Saya di Jakarta sudah lima hari untuk urusan partai namun ada hal yang menarik karena setiap hari bertemu dengan balon bupati/wabub serta tim sukses masing-masing paket, entah di hotel atau rumah makan. Rata-rata mereka berada di Jakarta sekitar satu hingga dua minggu belakangan ini. Rata-rata hunian hotel dipenuhi kandidat dan timses dari seluruh wilayah indonsia termasuk NTT,” ujarnya.
“Kita sempat bertemu dengan para kandidat balon bupati/wabub dan timsus dari Belu, TTU dan Malaka. Mereka datang untuk mengikuti agenda yang diselenggarakan partai di Jakarta atau untuk melakukan loby-loby terakhir terkait penetapan parpol bagi berbagai kandidat,” bebernya.
“Pemandangan terasa beda jika para kandidat dan timsus bertemu di rumah makan saat makan siang atau makan malam atau juga bisa terjadi di loby-loby hotel. Walau setiap kandidat dan timsus tetap bersaing mendapatkan pintu parpol namun ketika bertemu di rumah makan semua balon dan timsus terlihat sangat akrab layaknya seperti keluarga, karena terlibat diskusi yang akrab seolah tidak terjadi persaingan politik,” imbuhnya.
“Kami saling bertukar pikiran terkait perolehan pintu parpol namun menariknya tidak seorang balon pun yang mengaku sudah mendapatkan rekomendasi dan SK dari Partai sebagai Kendaraan politik dalam. Pilkada mendatang,” tandasnya. (oni)