ATAMBUA, Kilastimor.com-Bencana angin puting beliung terjadi di Kabupaten Belu, Perbatasan RI-RDTL, Kamis siang lalu, mengakibatkan ratusan rumah warga di Lamaknen rusak.
Terkait bencana itu, Penjabat Bupati Belu, Wilhelmus Foni bersama anggota DPRD Belu, Matheus Bere Bau, Aquilina Ili dari Dapil Lamaknen didampingi pimpinan instansi terkait Kepala BNPB Belu, Alfons Kehi, Kepala Dinsos Belu, Arnol Seo dan Kadis PPO, Patris Asa meninjau lokasi bencana puting beliung, Sabtu (3/10/2015).
Pantauan media ini, kerusakan rumah warga terkait bencana itu cukup memprihatinkan. Tampak atap rumah dan seng bertaburan di tanah, bahkan ada material bangunan yang diterjang angin hingga berada di atas atap rumah milik warga lain.
Penjabat Bupati Belu langung melihat kondisi rumah dan berdiskusi dengan korban pemilik rumah. Beberapa rumah milik warga mengalami rusak serius, ada yang atap rumahnya tercabut sehingga bolong, juga ada yang tersisa fondasi rumah karena bangunan rumah ambruk.
Di Desa Makir, sebagian rumah warga yang roboh rata dengan tanah sementara yang lain bangunannya diangkat angin. Selain itu angin puting beliung juga memporak-porandakan bangunan SMA kelas jarak jauh Makir, hingga roboh rata dengan tanah. Kerusakan yang sama terjadi pada rumah warga di Desa Mauhitas dan Kewar. Kondisi tersebut terpaksa membuat warga korban kerusakan, harus berlindung sementara di rumah keluarganya.
Berdasarkan data Kepala Desa, kerusakan rumah warga di Lamaksanulu sebanyak 22 unit dengan rincian 10 rusak berat, 12 rusak ringan termasuk dengan 2 bangunan fasilitas pendidikan SD Ekin II dan SMP Satap Ekin II. Desa Makir 76 unit rumah diantaranya 23 rusak berat dan 53 rusak ringan.