ATAMBUA, Kilastimor.com-Partisipasif seluruh elemen masyarakat dalam pengawasan pemilihan kepala daerah yang akan dilaksanakan secara serentak pada 9 Desember mendatang sangatlah penting.
Hal itu diungkapkan Ketua Bawaslu Provinsi NTT, Nelce R.P Ringu dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan sosialisasi pengembangan pengawasan pemilu partisipatif pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Belu di gedung Betelalenok, Sabtu (28/11) Atambua, Kabupaten Belu, Timor Barat, Perbatasan RI-RDTL.
Menurut Nelce, kegiatan hari ini adalah sangat strategis, dimana dalam forum ini kita akan bersama-sama berdiksusi bagaimana peran kita dalam mengawasi pilkada. Sedianya pengawasan itu ada di masyarakat sendiri, Bawaslu atau Panwaslu hanya sebuah lembaga yang ditugaskan unruk mengkoordinir. “Sangat mustahil kalau pengawas pemilu bekerja sendiri tanpa ditopang oleh semua stakeholders yang ada,” ujar dia.
Dikatakan, Panwas Belu sangat luar biasa dengan seluruh stafnya yang memiliki catatan yang baik, karena selama tahapan berlangsung hanya ada dua kasus yang penangannanya telah diselesaikan dan 6 laporan dan ini sangat kecil kasusnya dibandingkan dengan daerah lain.
Nelce menuturkan, ada lima aspek yang perlu dikawal secara seksama selama tahapan berlangsung diantaranya money politics, keterlibatan aparat PNS, TNI dan Polri, akurasi data pemilih, ketersediaan logistik, pelaksanaan tahapan dan cara menghitung tahapan pungutan. “Kelima aspek ini sangat penting. Saya minta ini harus dikawal bersama dan seluruh saksi harus ada di setiap TPS dan semua saksi harus mendapatkan salinan C1,” ujar dia.