JAKARTA, Kilastimor.com-Terhambatnya pencairan dana beasiswa, mendapat perhatian serius anggota Komisi X DPR RI, Ferry Kase.
Anggota Fraksi Hanura itu, kepada media ini, Senin (30/11) kemarin mengemukakan, dirinya mendapat pengaduan dari sejumlah warga di NTT, terkait pencairan dana beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) yang dihambat oleh Kadis PPO Belu serta bank pembayar.
Disebutkan, berdasarkan pengakuan warga, hambatan yang dihadapi saat ini yakni, adanya permintaan Kadis PPO Belu, agar beasiswa PIP, dicairkan secara kolektif dan jika dicairkan harus mendapat rekomendasi dari Kadis Dinas PPO. Kebijakan itu, akhirnya diikuti pihak bank.
Padahal jelasnya, dana beasiswa PIP sudah ditransfer masing-masing ke rekening siswa penerima, tanpa melalui dinas PPO. “Saya sudah cek, beasiswa untuk murid SD, siswa SMP dan SMK telah ditranfer ke rekening masing-masing penerima di bank BRI. Sementara SMA ditransfer ke rekening bank BNI. Hambatannya saat cairkan harus ada rekomendasi dari Kadis PPO. Ini jelas keliru. Kebijakan itu tidak sesuai dengan Permen 12 Tahun 2015, dan surat Direktur Pendidikan Dasar perihan pencairan beasiswa BSM/PIP,” paparnya.
Dinas PPO Belu dan Bank BRI serta BNI yang ditunjukan tegasnya, harus segera mencairkan dana beasiswa yang ada, dan jangan sampai ditahan. Ini program pemerintah pusat yang dananya bersumber dari APBN. Harusnya, rekomendasi diterbitkan oleh menteri, bukan kepala dinas. Bank yang ditunjuk sebagai pembayar beasiswa PIP, harus segera mencairkan, sebab dana telah ditransfer ke rekening masing-masing. “Itukan account atau rekening atas nama pribadi. Jadi kapan saja harus dicairkan. Kita baru habis lakukan monitoring di Jatim, Palembang. Semua sudah dibayarkan oleh bank. Siswa penerima langsung mencairkan sendiri, tanpa rekomendasi apa pun,” tandasnya.