RAGAM

Tarian Likurai, Bidu dan Tebe Merupakan Bentuk Kesetiakawanan Sosial Sebenarnya

BETUN, Kilastimor.com-Kabupaten Malaka menjadi salah satu Kabupaten di wilayah perbatasan RI-Timor Leste. Kehidupan masyarakatnya sangat kondusif dan memiliki kohesi sosial yang bisa menjadi contoh bagai daerah lain, yang masih mengalami konflik. Hubungan sosial kemasyarakatan di Malaka sangat kondusif, dengan masih mempertahankan berbagai kearifan lokal yang masih dipelihara dan dianut masyarakat Malaka.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Lintas Batas Kesetiakawanan sosial, Andi Hanindarto kepada wartawan usai acara pembukaan HKN Kabupaten Malaka di Lapangan umum Kota Betun-Kabupaten Malaka, Senin sore tadi.

Asisten II Sekda Malaka, menerima Bendera HKSN, Senin pagi tadi.

Asisten II Sekda Malaka, menerima Bendera HKSN, dari Panitia Nasional, Senin pagi tadi.

“Kita sangat bangga dengan masyarakat Malaka karena dalam kehidupan sosial kemasyarakatan masih mempertahankan bentuk-bentuk kearifan lokal yang masih kental seperti, bidu, likurai dan tebe sebagai sarana memperat kohesi sosial dalam masyarakat Malaka. Itu inti kesetiakawanan sosial yang harus dibangun dan harus tetap dipertahankan masyarakat Malaka. Saya lihat kehidupan masyarakat Malaka disini sangat kondusif dengan kohesi hubungan sosial yang sangat baik,” jelasnya.

Baca Juga :   Meriahkan HUT RI, 150 Penari Likurai Tampil di Istana Negara

Pages: 1 2

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top