ATAMBUA, Kilastimor.com-Realisasi fisik dan penyerapan Dana Alokasi Khusus (DAK) pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Belu per 31 Desember 2015 hanya mencapai 65 persen. Persentase ini tergolong rendah, karena hanya Rp 13 miliar yang terserap. Demikian disampaikan Kepala Dinas PPO Kabupaten Belu, Patrisius Asa ketika ditemui media, Sabtu (09/01/2016).
Menurut Asa, rendahnya realisasi penyerapan proyek tersebut disebabkan karena adanya kelangkaan bahan bangunan seperti semen dan kayu. Hal inilah yang dihadapi para kepala sekolah, sehingga tidak bisa membelinya dalam jumlah yang cukup.
Asa menjelaskan, total alokasi DAK untuk Dinas PPO Kabupaten Belu 2015 mencapai Rp 23 miliar, yang diperuntukkan untuk pelaksanaan rehab bangunan, pembangunan ruang kerja baru, dan peningkatan mutu pendidikan. Sementara di pada tahun anggaran 2016, alokasi DAK untuk Dinas PPO Kabupaten Belu, turunan dengan nilai hanya Rp 4 miliar.
“Untuk tahun 2016, kita hanya dapat alokasi DAK sebesar Rp 4 miliar. Total anggaran ini sangat kurang dibandingkan dengan alokasi DAK tahun sebelumnya yang mencapai Rp 23 miliar,” terang dia.