EKONOMI

Kekeringan, Petani Belu Terancam Gagal Tanam dan Panen

ATAMBUA, Kilastimor.com-Hujan yang tak kunjung turun, membuat petani harus berpikir keras. Petani di Dusun Halikelen, Desa Naekasa, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Timor Barat wilayah perbatasan RI-RDTL, nekat menanam benih, dan hanya mengandarkan air kali.

Tampak lahan sawah warga Belu kering kerontang, akibat ketiadaan air.

Tampak lahan sawah warga Belu kering kerontang, akibat ketiadaan air.

Warga desa setempat memanfaatkan air sungai untuk mengairi persawahan mereka dengan menggunakan motor air yang ada. Hal tersebut dilakukan warga yang tergabung dalam kelompok tani secara bersama-sama.

“Curah hujannya buruk, kalau seperti begini terus tanaman bisa mati.
Kita tunggu hujan tidak datang, lebih baik ambil air dari kali sehingga padi tetap hidup,” ungkap Klara Bete saat ditemui, Senin (11/01/2015).

Menurut Klara, sejak tidak hujan seluruh warga petani dalam kelompok menggunakan motor air yang disewa setiap hari dengan biaya Rp 100.000 diluar tanggungan bahan bakar minyak. “Kita tetap berjuang, kalau tidak maka kita tidak akan makan,” ujar dia.

Baca Juga :   Pejabat yang Dilantik Harus Bertanggungjawab Kepada Masyarakat dengan Menunjukkan Kinerjanya

Pages: 1 2

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top