Tambah Prihatin, di tahun 2016 pihaknya fokus dengan beberapa program lanjutan diantaranya program infrastruktur tentunya selalu berkoordinasi dengan semua sektor yang berada di tapal batas. Seperti jalan sabuk merah Mota’ain sampai Laktutus sepanjang 162 kilo meter yang menggunakan dana APBN.
Masih menurut dia, saat ini sepanjang 35,7 kilo meter untuk tiga ruas jalan sudah dibuka dan menghabiskan dana Rp 224 miliar, yakni ruas jalan yang menghubungkan Motaain-Salore, Salore-Haliwen dan Haliwen-Haekesak.
“Konsen di sabuk perbatasan tetap lanjutkan di sektor timur dan impian kita jalan yang hubungkan pos-pos satgas di perbatasan bisa segera terwujud. Dengan demikian akan ada jalan yang bagus maka akan ada pusat-pusat pertumbuhan di batas,” kata dia.
“Kita juga sedang usulkan satu zona untuk perdagangan, yang mana ada kawasan ekonomi khusus di pantai utara, jadi nanti ada semacam daerah-daerah khusus di perbatasan Belu,” sambung Andes. (yan)