Selain itu, Pdt. Tulasik juga meminta kepada pemerintah Kota Kupang untuk memperhatikan Gua monyet serta monyet-monyet yang berada di sekitarnya. Keberadaan monyet-monyet di sekitar tempat semakin terancam menyusul sudah beberapa rumah disekitar wilayah itu, padahal setahu dirinya, tempat itu merupakan jalur hijau yang tidak bisa ditempati. Selain itu, pemerintah juga harus menyiapkan tenaga tetap untuk menjaga kawasan gua monyet agar tetap terpelihara dengan baik, serta monyet-monyet itu bisa diberikan makan setiap harinya.
Menanggapi permintaan Warga Alak, Walikota Kupang, Jonas salean mengaku, pemerintah Kota Kupang pada dasarnya sidah ingin membangun sebuah pasar di Wilayah Alak. Namun pemerintah terkendala soal lahan yang ideal. “Memang pemerintah ada lahan dikawasan itu, namun letaknya cukup jauh dari pemukiman dan jalan umum. Kalau ada lahan yang ideal, pasti pemerintah membangun pasar,” kata Walikota.
Namun pada kesempatan itu, Wali Kota juga sempat ragu soal pembangunan pasar. Sebab sudah cukup banyak warga di beberapa wilayah, meminta untuk dibangun sebuah pasar. Setelah dibangun, pasar dibiarkan mubasir. Bahkan pasar-pasar itu hanya menjadi tempat berlindungya hewan-hewan ternak, sehingga sebelum membangun sebuah pasar pemerintah akan melihat dulu antusias masyarakat sekitar.
Sementara menyangkut Gua Monyet, Walikota mengaku bahwa kawasan disekitar gua monyet merupakan jalur hijau sehingga pemerintah tidak akan mengizinkan siapapun untuk membangun di lokasi tersebut. Jika sudah ada yang membangun rumah dikawasan itu tentu tanpa seizin pemerintah Kota Kupang, maka akan ditertibkan. (lan)