ATAMBUA, Kilastimor.com-Kepala Desa Fatuketi, Markus Y. Taus menyurati Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya, terkait dengan kekeringan yang melanda wilayah Fatuketi sejak bulan Desember tahun lalu.
Dampak dari cuaca ekstrim tersebut menyebabkan sumur-sumur milik warga kering dan jagung yang telah ditanam terancam gagal panen. Tidak saja itu ratusan hektar lahan persawahan milik petani kering bahkan benih padi sudah mati karena ketiadaan air.
“Saya sudah masukan laporan bencana kelaparan (rawan pangan) dan kekeringan air bersih ke Gubernur NTT dan tembusannya ke Pemkab Belu dan DPRD Belu,” urai Taus yang ditemui, Rabu (03/02/2016).
Menurut Taus, surat laporan kekeringan rawan pangan dan air bersih langsung diantar oleh dirinya dan telah dimasukan tanggal 23 Januari lalu. Terkait surat itu, Gubernur NTT langsung perintahkan, tapi sampai sekarang belum ada tindaklanjut.
“Memang belum lama ini dari Badan Ketahanan Pangan Belu yang datang melihat kondisi. Tapi hal-hal begini kok orang Kabupaten hanya duduk diam saja, padahal ini masalah hajat hidup orang banyak,” ucap dia penuh kesal.