“Kiblat sepak bola Indonesia Timur yang selama ini hanya dikenal di Papua dan Maluku, harus bisa pula berimbas ke NTT. Di NTT banyak bibit sepak bola yang bisa diasah dan diorbitkan di tingkat kompetisi nasional. Bakat sepakbola NTT tak kalah dengan Papua dan Maluku,” ujar mantan pemain galatama dari Bank Summa itu.
Sementara itu, Koordinator Tim Old Stars, Rully Nere menyambut positif langkah Fary Francis untuk menggairahkan sepak bola di dapilnya. Rully menilai bakat alam pesepakbola NTT sebenarnya hampir sama dengan provinsi Papua dan Maluku. Namun minimnya lapangan, perhatian Pemda membuat geliat dan animo sepakbola anak-anak hingga remaka di NTT berkurang.
Adapun pemain yang tergabung dalam PSSI Old Stars adalah Hermansyah, Benny va Breuklen (Kiper), Simson Rumahpasal, Berti Tutuarima, Nasir Salassa, Marzuki Nyak Mad, Patar Tambunan, David Sulaksmono, Suapri, Zulkarnain Lubis, Louis Mohidin, Heri Kiswanto, Elly Idris, Alexander Saununu, Ricky Yacobi dan Bambang Nurdiansyah.
Kegiatan diawali dengan dialog interaktif sepakbola dalam sebuah diskusi, pada Jumat (1/4) sore. Kemudian dilanjutkan kegiatan coaching clinic dengan peserta dari beberapa Kelompok Umur pada Sabtu (2/3) pagi.
Sorenya sejumlah pemain lagenda hidup sepak bola Indonesia itu juga akan melakukan pertandingan sepak bola persahabatan dengan tim eksekutif Pemda NTT.
Pada Minggu (3/3) PSSI Old Stars kembali bertanding dengan para pesepakbola NTT yang tergabung dalam Masgibol. (fed)
