BETUN, Kilastimor.com-Pemerintah Daerah Kabupaten Malaka harus fokus mengurus saluran irigasi yang menyebar di wilayah Kabupaten Malaka, guna mengatasi aksi pembobolan saluran irigasi secara liar oleh masyarakat. Dinas Pertanian harus berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan, desa dan PPL untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat, guna mengantisipasi pembobolan saluran secara tidak bertanggung jawab. Hal itu disampaikan Danramil Betun, Mayor Kav. Yatman kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (15/2).
Dikatakan, pihaknya sudah melakukan potroli keliling menyusuri saluran irigasi di Malaka, ternyata terjadi banyak pembobolan saluran irigasi secara tidak bertanggung jawab. Di wilayah Timur jurusan Kobalima terdapat 14 titik saluran yang dijebol. Bagian barat di wilayah Weliman terdapat 68 titik saluran yang dibobol masyarakat.
Salah satu cara untuk mengatasi persoalan pembobolan saluran yakni melakukan penyuluhan terpadu kepada masyarakat dengan melibatkan SKPD teknis.
“Dijebolnya saluran irigasi menandakan kalau pemahaman petani akan pemeliharaan saluran irigasi masih rendah. Sehingga perlu diberi pemahaman yang baik dan benar melalui sosialisasi terpadu. Untuk mengantisipasi pembobolan selain melalui sosialisasi secara teratur dan memperbaiki sistim pengawasan yang melibatkan petani, sehingga mereka memiliki rasa tanggung jawab,” katanya.
Sebetulnya papar dia, air sangat cukup untuk mengairi persawahan warga. Asalkan saluran irigasi dari hulu hingga hilir bisa tetap dipelihara dan dirawat sehingga tidak dibobol. Disamping itu, pengerjaan saluran sekunder dan tertier tetap harus dilakukan guna memudahkan pembagian air. Dia yakin, melalui sistem pengaturan air yang baik dan bisa melayani kebutuhan petani maka pembobolan saluran akan diminimalisir. (oni)
