“Saya sudah mengeluarkan imbaun jika ada pemuada yang kedapatan minum mabuk di pinggir jalan polisi langsung angkut,” tegas Jonas.
Jonas menambahkan, pemberian modal usaha bagi karang taruna dengan sistem bergulir jika berjalan bagus, maka di 2017 direncanakan akan ditambahkan lagi anggaran sebesar Rp 5 milliar.
”Ya, kalau dilihat bagus, maka saya akan membicarakan dengan Dewan agar dananya ditambah dari Rp 1 milliar menjadi Rp 5 milliar,” bilangnya.
Selain karang taruna, kata Jonas, para ibu yang pandai dalam menjahit juga akan didorong pemerintah untuk diberikan pelatihan di BLK. Sehingga, mereka bisa berkembang. Karena, jika dilihat pakaian yang dijahit oleh mereka lebih bagus dan berkualitas dari pakaian yang dijual di toko. (lan)