Selain itu, tim juga menemukan adanya indikasi persaingan bisnis antara Nav Karaoke dan Happy Puppy, karena sejak Happy Puppy dibuka, Nav Karaoke seperti ditinggalkan pelanggannya, dan memilih Happy Puppy.
“Atas dasar itu, pemerintah berada dalam posisi dilematis untuk memutuskan keberadaan dari Happy Puppy. Kita bisa saja mencabut izin dari tempat karaoke tersebut, tapi kalau mereka balik menggugat pemerintah bagaimana, namun disatu sisi, penolakan dari jemaat juga begitu kencang, sehingga membuat pemerintah berada dalam posisi yang sulit,” Katanya
Ketika disinggung tentang adanya permintaan dari Ketua Sinode, agar pemerintah mau merelokasi tempat hiburan tersebut, Walikota mengaku, pemerintah belum ada komunikasi dengan pihak Sinode GMIT, tapi permintaan itu akan menjadi pertimbangan dari pemerintah Kota. Sebab pemerintah juga belum bisa mengambil keputusan. Menurutnya, pemerintah berencana akan mengundang semua pihak untuk bertatap muka langsung dan membicarakan masalah ini dan mencari jalan keluar terbaik yang tidak merugikan siapapun dalam masalah ini. (lan)
Balas Balas ke Semua Teruskan Lebih lanjut
Klik