ATAMBUA, Kilastimor.com-Tradisi kebudayaan yang ada pada perkampungan Matabesi, Lidak, Atambua, harus tetap dipertahankan dan selalu menjaga agar situs budaya itu tetap bernuansa lokal.
Budaya Matabesi ini masih memiliki keaslian, oleh karena itu harus tetap jaga nuansa lokalnya dan jangan membangun dengan konsep kota yang akhirnya menghilangkan bentuk aslinya.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi V DPR RI, Farry Dj. Francis saat mengunjungi perkampungan Matabesi di gunung Lidak, Sesekoe, Kelurahan Umanen, Kabupaten Belu, Senin (21/03) kemarin.
Farry Francis ke situs Matabesi didampingi Wakil Bupati Belu J.T Ose Luan, Wakil Ketua DPRD Belu Bene Halle yang disambut secara adat oleh Makoan Matabesi Meak. Kunjungan Farry ke situs budaya itu merupakan bagian dari kegiatan reses, sebab wilayah Belu merupakan daerah pemilihan saat mengikuti pemilihan legislatif.
“Tahun 2012 lalu saya datang dan ini kali keduanya saya datang lagi sudah ada perubahan jalan raya masuk sampai perkampungan adat,” ujar dia.
Situs Matabesi jelas Farry merupakan satu-satunya situs budaya dari situs-situs lainnya yang berada di Belu dan terletak di pusat kota Atambua. Oleh karena itu situs budaya Matabesi harus dibenahi dan dijadikan objek wisata di pusat Kota.