POLITIK

Honing: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika Merupakan Eksistensi Warga Indonesia

Kegiatan yang dihadiri ratusan orang ini sebagai cerminan bahwa masyarakat di daerah-daerah antusias dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Anggota DPR/MPR RI. Di tengah acara sosialisasi ini, seorang tokoh politik muda Kabupaten Lembata menyampaikan bahwa, Honing Sanny adalah Anggota DPR RI yang sadar akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat yang harus mempertanggungjawabkan kepercayaan masyarakat yang diembannya. “Saya mengapresiasi Bang Honing, karena masih sadar akan jabatan yang diemban saat ini adalah bentuk dari kepercayaan masyarakat, dan kehadiran abang di tempat ini sebagai bukti bahwa abang masih sadar dan tidak berubah walaupun sudah menjadi Anggota DPR RI periode yang kedua,” ungkap seorang pemuda yang meminta namanya dirahasiakan ini.

Selain itu, ada juga pertanyaan-pertanyaan lainnya diluar dari konteks sosialisasi yakni berkaitan dengan stastu dipecatnya Honing Sanny dari keanggotaan PDI Perjuangan dan wacana soal kesediaan Honing Sanny maju dalam Pemilihan Gubernur 208 mendatang. Mengenai pemecatannya dari PDI Perjuangan, dengan singkat Anggota DPR RI tanpa Fraksi dan Komisi ini menyampaikan bahwa semua persoalannya dengan PDI Perjuangan saat ini sedang dalam proses hukum. “Untuk kasus pemecatan saya, saat ini sedang dalam proses hukum, dan saya mengajak kita semua untuk berdoa agar secepatnya terselesaikan sehingga saya dapat menjalankan tugas dan fungsi saya sebagai Anggota DPR RI/MPR RI dengan maksimal. Hal ini disampaikannya karena saat ini sebagai wakil rakyat, Honing Sanny merasa bahwa tidak maksimal dalam menjalankan peran dan fungsinya.

Baca Juga :   Nai Ulu Pastikan Kembali Bangun Malaka, Jika Dipercaya Masyarakat Dalam Pilkada Nanti

Kegiatan sosialisasi yang berlangsung dari pukul 14.00 Wita ini pun ditutup dengan jamuan makan malam bersama pada pukul 19.30. Para undangan dan peserta yang hadir walaupun ada yang meninggalkan tempat kegiatan, namun tidak sedikit yang bertahan untuk berdiskusi dengan anggota dewan yang tidak berjarak dengan konstituennya ini. “Kami masih mau duduk dengan bapak dewan, yang bisa diajak ke kebun, bisa diajak duduk beralaskan tikar,” ungkap seorang peserta yang yang sangat mengidolai Honing Sanny. (fed)

Pages: 1 2

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top