BETUN, Kilastimor.com-Pembangunan tiga Ruang Kelas Baru (RKB) di SDK Kabukalaran, Desa Lakulo, Kecamatan Weliman, Malaka, NTT, diduga kuat bermasalah. Pasalnya, kontraktor yang mengerjakan tiga RKB itu tidak bertanggungjawab dan tidak menyelesaikan bangunan gedung itu sesuai bestek padahal pengerjaannya sudah dimulai sejak tahun 2012 lalu.
Pihak sekolah sudah menghubungi suplayer namun tidak digubris. Inspektorat Malaka atau aparat penegak hukum proaktif mengusut kasus itu.
Demikian wali murid SDK Kabukalaran, Agustinus Nahak di Lakulo, Minggu ( 22/5).
“Sebagai orang tua siswa kita merasa ditipu dan dikibuli suplayer yang mengerjakan sekolah itu. Bangunannya saja yang dikerjakan tetapi banyak item yang belum dikerjakan seperti pintu, jendela, plafon, lantai, pemasangan keramik dan cat. Kita merasa sangat dirugikan karena bangunan itu belum selesai sehingga sangat tidak nyaman untuk melakukan proses KBM di sekolah itu,” jelasnya.