KUPANG, Kilastimor.com-Fraksi Gabungan Kebangkitan Indonesia DPRD Kota Kupang, mempertanyakan paket pekerjaan yang gagal dikerjakan pada tahun anggaran (TA) 2015 lalu.
Sekretaris Fraksi Kebangkitan Indonesia, Nithanel Pandie melalui pemandangan umum fraksinya terhadap penyampaian nota pengatar atas rancangan Peratuaran Daerah Kota Kupang tentang Pertanggungjawaban APBD Kota Kupang tahun anggaran 2015 di ruang sidang utama kantor DPRD Kota Kupang, Selasa (28/6) menjelaskan, belanja pemerintah merupakan salah satu faktor penentu dinamika ekonomi dalam satu negara dan daerah. Ketika nilai APBD Kota Kupang tinggi, tidak saja menggambarkan besarnya kemampuan daerah dalam membiayai dirinya, tetapi menunjukan pula kekuatan pemerintah menggerakan roda ekonomi Kota Kupang.
Namun kenyataannya, fraksi melihat ada Silpa 2015 sebesar Rp 149.78 miliar lebih yang disumbang dari belanja modal sebesar Rp. 66,7 miliar lebih. Dinas Pekerajaan Umum Kota Kupang menyumbang Rp 32,2 milliar lebih, misalnya pada belanja gedung bangunan Rp 7 miiliar lebih, dan belanja modal tanah Rp 8 miliar lebih.
