BETUN, Kilastimor.com-Budaya Malaka perlu direvitalisasi dan direaktualisasikan dalam berbagai dimensi kehidupan masyarakat Malaka. Dalam konteks itu, seluruh stake holder di Malaka termasuk pemerintah perlu memberikan perhatian serius untuk melestarikan budaya di wilayah Kabupaten Malaka.
Demikian intisari intisari hasil seminar sehari dengan thema Revitalisasi Budaya dan Reaktualisasi Budaya Lokal yang diselenggarakan Dinas PKPO Malaka yang dihadiri seluruh pimpinan SKPD, camat, desa, kasek dan tokoh masyarakat Malaka di Kobalima-Kabupaten Malaka, Jumat (1/7).
Dr. Yohanes Bernando Seran, SH. M.Hum dalam makalahnya menyebutkan, untuk merevitalisasi dan mereaktualisasi budaya lokal Malaka harus mengacu pada trilogi pembangunan manusia Malaka yakni beragama, berbudaya dan berilmu pengetahuan. Kalau mau bangun kembali budaya lokal Malaka, maka ketiga unsur itu harus ada dan tidak boleh dikurangi satu unsurpun. Kalau salah satu unsur tidak ada, maka revitalisasi dan reaktualisasi budaya lokal kita tidak berhasil.
Pius Klau Muti dalam makalahnya yang berjudul budaya wisata dan wisata Budaya mengatakan untuk merevitalisasi dan mengaktualisasikan budaya lokal Malaka dibutuhkan SDM yang berkualitas sebagai pelaku pariwisata.
Plt. Kadis PKPO Malaka, Petrus Bria dalam memaparkan pemikirannya mengatakan untuk memajukan budaya di Malaka diperlukan action yang nyata di lapangan. Menurutnya, seluruh hajatan di Kabupaten Malaka harus menunjukkan karakteristik budaya lokal masyarakat sebagai proses sosialisasi budaya. “Kita harus menggali dan mengembangkan kembali akabeluk, likurai, bidu, tebe dan tala sebagai ciri khas orang Malaka. Dalam setiap hajatan resmi maupun non resmi unsur-unsur diatas perlu ditampilkan sebagai ciri khas kita orang Malaka,” ujarnya.