BETUN, Kilastimor.com-Dinamika dan Persoalan penyuluhan pertanian di Kabupaten Malaka kembali aktual disiskusikan ketika Pemerintah Daerah Kabupaten Malaka mencanangkan gebrakan dibidang Revolusi Pertanian selama lima tahun, dalam masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran–Daniel Asa.
Bagaimanapun peranan penyuluh pertanian tidak bisa dianggap sederhana tetapi menjadi salah satu kunci keberhasilan masyarakat tani kedepan. Penyuluh kita kedepan harus bisa berbuat sesuatu guna mensukseskan kegiatan revolusi pertanian Malaka sebagai teman petani di kebun untuk berdiskusi.
Mereka tidak hanya dituntut memiliki kemampuan dibidang pertanian terpadu, tetapi juga harus bisa paham persoalan petani dan bisa memotivasi petani agar bisa memajukan usahanya dibidang pertanian menjadi petani yang sukses. Keberhasilan pertanian kedepan melibatkan berbagai stake holder yang memiliki andil memajukan pertanian di Malaka.
Berikut ini wartawan kilastimor.com, Boni Atolan mencoba mengangkat potret dan persoalan pertanian di Malaka dan kondisi riil penyuluh kita di lapangan. Kilastimor melakukan diskusi dan mewawancarai Penyuluh Senior di Malaka, Willybrodus Dua yang sudah bergelut dibidang penyuluhan selama di Belu dan Malaka selama 34 tahun, dan saat ini masih bertugas sebagai Koordinator Penyuluh di Kecamatan Malaka Barat-Kabupaten Malaka. Berikut petikan hasil wawancaranya yang dikemas dalam beberapa tulisan ringan yang diturunkan kilastimor secacara bersambung.
Willybrodus Dua mengungkapkan, berbicara tenang Penyuluh pertanian, harus dilihat secara holistik dan tidak terpilah karena persoalan yang dihadapi petani kita sangat bervariatif dan dinamis sesuai kebutuhan petani dan tuntutan zaman. Persoalan Ilmu pengetahuan, tehnologi dan motivasi memajukan petani harus jadi panglima dan dimiliki penyuluh sebelum menjalankan tugasnya di desa. Seorang penyuluh harus benar menyadari dan belajar tentang apa yang harus dia lakukan selama menjalankan tugasnya di lapangan. Petani biasanya tidak mau tahu seorang penyuluh itu punya disiplin ilmu apa. Yang ada di benak mereka, seorang penyuluh yang ditempatkan pemerintah adalah manusia yang mampu sebagai seorang guru, ahli yang mampu mendampingi dan memberikan solusi kepada petani jika ada persoalan atau untuk merubah hidupnya menjadi petani yang sukses.
Petani tidak mau tahu, penyuluh itu memiliki latar belakang pendidikan apa karena usaha pertanian masyarakat desa itu sangat bervariatif. Ada petani yang yang berusaha dibidang pangan tetapi pada saat yang sama berusaha juga dibidang perikanan dan peternakan atau dibidang lain pada pertanian terpadu. Seorang penyuluh di desa harus bisa menyadari hal itu dan harus siap membenahi diri dengan berbagai disiplin ilmu praktis guna melakukan penyuluhan bagi masyarakat desa. Penyuluh itu harus kreatif dan mau belajar sehingga bisa memiliki pengetahuan untuk bisa melayani petani secara optimal.
Kondisi penyuluh di Kecamatan Malaka Barat dari segi jumlah baru 13 penyuluh yang harus melayani 16 desa. Tiga desa yang belum memiliki penyuluh adalah desa Sikun, desa Besikama dan desa Rabasa. Apabila rencana pemerintah menempatkan satu desa satu penyuluh maka kita masih mengalami kekurangan tiga penyuluh.
