BETUN, Kilastimor.com-Penyuluh Pertanian, Willybrodus Dua mengungkapkan, Seorang penyuluh pertanian diibaratkan sebagai garda depan yang harus bertempur dimedan perang. Senjatanya adalah ilmu pertanian terpadu yang dimiliki, namun harus dilengkapi dengan amunisi yang memadai untuk berperang. Kenyataan dilapangan saat ini, penyuluh itu ibarat tukang yang tidak memiliki peralatan saat bekerja. Ibaratnya, tukang tanpa alat.
Untuk mengoptimalkan pekerjaan penyuluh maka perlu difasilitasi. Administrasi perkantoran dan kelengkapannya perlu ada sebagai persyaratan minimal untuk bekerja. Untuk sementara kita bekerja seperti tukang tanpa alat. Untuk mengetahui unsur kandungan hara dalam tanah, mengukur kadar garam, ketinggian dari permukaan dari permukaan laut perlu difasilitasi dengan alat untuk bisa bekerja di lapangan. Hal ini sudah diusulkan namun belum dipenuhi semenjak masih bergabung di Belu. Harga peralatan itu murah namun sangat bernilai untuk melakukan pekerjaan penyuluh.