BETUN, Kilastimor.com-Hasil penenanP padi milik warga Loofoun tertimbun dan terbawa banjir, karena belum dirontok dan diangkut ke pemukiman penduduk. Semntara itu, padi milik warga yang siap panen terendam banjir sehingga sangat berpengaruh pada hasil panenan petani kali ini. Jumlah lahan petani yang terendam dan hasil panenan yang terbawa banjir masih dilakukan pendataan di lapangan. Sementara itu, ketersediaan air bersih di dusun A,B dan C Desa Bateti cukup baik karena selama ini warga membangun sumur tahan banjir sehingga tidak terkontaminasi banjir.
Khususnya dusun Motadelek di Tubaslaran kita masih melakukan pengecekan karena dusun itu menjadi pusat banjir. Dari kasat mata kerugian terbesar pada hasil pertanian lahan basah milik masyarakat karena direncam banjir sebelum dipanen. Hal itu disampaikan Sekertaris desa Loofoun, Rafael Nahak kepada wartawan di Loofoun, Jumat (15/7).
“Saya sudah panen padi seluas 30-an are, namun belum sempat dirontok. Akibatnya, terendam dan hanyut dibawa banjir. Untuk hasil panenan yang selamat, saat ini tidak bisa dirontok karena cuaca yang tidak memungkinkan. Semua hasil panenan penuh lumpur sehingga harus diperlakukan secara khusus. Kalau dalam beberapa hari kedepan cuaca tetap hujan maka padi yang dipanen saat ini berpeluang rusak dan tumbuh.
Khususnya untuk Desa Loofoun, kerugian terparah adalah hasil pertanian lahan basah. Kita belum melakukan pendataan karena setiap petani masih berupaya menyelamatkan hasil tanamannya di sawah. Kita sudah meminta pamong tani dan kepala dusun melakukan pendataan pada masing-masing warganya.
