OELAMASI, Kilastimor.com-Guna mengimplementasikan proyek Strong CSOs for Inclusive Livestock value chain Development (SCILD) atau Proyek Penguatan CSO untuk rantai nilai peternakan inklusif, Plan gelar acara tanda tangan kontrak kerjasama dengan 8 Sub Mitra atau Organisasi Masyarakat Sipil (OMS). Penadatanganan kontrak kerja sama ini digelar di Hotel Amaris Kupang pada Senin (18/6) kemarin.
Seperti disaksikan kilastimor.com, Yedityah Mella, selaku SCILD Project Manager, Plan International Indonesia mengatakan project ini terselenggara atas dukungan dana dari Uni Eropa dan penandatanganan kontrak bersama 8 sub-mitra atau OMS ini merupakan langkah awal project, yang akan melibatkan 2.000 pemuda.
Dimana menurut Yedityah, dalam project ini akan melibatkan minimal 60% adalah kaum perempuan yang tersebar pada 5 Kabupaten di Nusa Tenggara Timur, yakni Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU), Belu dan Malaka. Yedityah menjelaskan, Setiap kabupaten akan ada 5 desa target dengan 50 Pemuda yang terlibat di dalamnya. “Mereka (8 OMS. Red) akan mendukung pemberdayaan ekonomi kaum muda melalui rantai nilai sector peternakan khususnya pada ternak sapi, babi dan ayam,” jelas Yedityah.
Pemuda yang dimaksud dalam proyek ini menurut Yedityah adalah pemuda yang berusia 18-29 tahun, pemuda putus sekolah, pemuda yang miskin, pemuda yang menganggur yang berpotensi menjadi TKI, Pemuda migran, Pemuda disabilitas, pemuda bekerja di sektor informal, dan pemuda dengan upah yang sangat minim.
Secara spesifik tujuan umum dari program ini menurut Yedityah adalah untuk berkontribusi dalam peningkatan posisi dan pemberdayaan sosail ekonomi dari anak muda perempuan dan laki di NTT melalui dukungan yang berkelanjutan pada sektor peternakan. Sedangkan tujuan khususnya sendiri adalah untuk memperkuat OMS sebagai penggerak partisipasi kaum muda dan laki dalam pengembangan ekonomi dalam rantai nilai peternakan di NTT. “Melalui project ini, saya berharap akan terjadi Peningkatan jumlah anak muda yang bekerja di sektor peternakan di provinsi NTT, produksi sapi dan asset ternak yang lainnya akan meningkat, inisiatif proyek yang dikelola oleh 8 OMS ini bisa mencapai 70 persen dari hasil yang diharapkan, dan 2,000 anak muda (sedikitnya 60 persen perempuan) berpartisipasi dalam rantai nilai peternakan ini,” harap Yedityah
