Untuk lahan pertanian basah ungkapnya, sudah melakukan pendataan dengan rincian Desa Fatoin 300 hektar, Desa Bani-Bani 50 hektar dan desa Tunmat (Bubun) 35 hektar. Khususnya di wilayah desa Fatoin lahan basah yang sudah diolah dan pernah diolah sebesar 260 hektar. 40 hektarnya masih berstatus sebagai lahan tidur yang belum pernah diolah.
Khususnya bagi lahan kering, aparat masing-masing desa masih melakukan pengukuran pada lahan yang sementara diolah masyarakat dan lahan yang pernah diolah masyarakat. “Menurut pengamatan kita lahan kering milik masyarakat sangat berpotensi ditanami jagung, kacang-kacangan dan umbi-umbian. Dalam pengukuran lahan kering, ditemui kesulitan di lapangan karena faktor SDM dan peralatan pengukuran yang kurang memadai. Namun kita tetap optimis bahwa semua lahan kering milik masyarakat bisa diukur dan diprediksi akan selesai dalam bulan Juli ini,” pungkasnya. (boni)