BETUN, Kilastimor.com-Aparat Kepolisian Sektor Wewiku diharapkan mengusut tuntas kasus pencurian delapan hand phone (HP) dan uang milik mahasiswa Undana di desa Webriamata. Pasalnya, tindakan itu karena sangat memalukan pemerintah dan warga Desa Webriamata.
“Ini bukan kasus pencurian pertama di rumah itu. Tahun lalu petugas Statistik yang bertugas di Desa Webriamata dan tinggal di rumah yang sama mengalami kehilangan lima buah hp, namun pelakunya tidak terungkap. Kali ini perlakuan yang sama dialami mahasiswa Undana yang melakukan KKN di Desa Webriamata. Kita minta supaya peristiwa memalukan itu diusut tuntas polisi,” tegas Camat Wewiku, Yanuarius Leki kepada wartawan di Betun, Senin (18/7).
“Kita minta supaya kasus itu segera diungkap pihak kepolisian. Tahun lalu petugas Statistik datang melakukan pendataan warga miskin dan menginap ditempat yang sama lalu kehilangan lima buah hp dan tidak terungkap. Kali ini hal yang sama terjadi di rumah yang sama,” sebutnya.
Disebutkan, kejadiannya pencurian 8 hp, uang sebanyak Rp 500 ribu, kartu ATM dan KTP milik mahasiswa, terjadi pada Rabu (13/7) dini hari lalu, sekira jam 3.00 WITA. Para Mahasiswa KKN tinggal di rumah kosong yang belum diplester dan pintunya darurat. Bingkai pintunya ditutup dengan seng. “Mereka simpan dalam kamar. Hp-nya disimpan di atas lap top dan dalam tas namun pencuri masuk dan bisa mengambil didalam tas milik mahasiswa,” sebutnya.