BETUN, Kilastimor.com-SMPN 1 Malaka Tengah Besikama merupakan salah satu sekolah dari 18 sekolah yang disurvey LPMP Propinsi NTT untuk ditetapkan sebagai sekolah model di Kabupaten Malaka.
Untuk mewujudkan niat dan rencana itu SMAN 1 telah melakukan pembenahan diberbagai aspek mulai penataan ekosistim, infrastruktur pendidikan, ketersediaan tenaga pengajar sesuai kompetensi, penataan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler guna menunjang rencana itu. Kepala Sekolah SMAN 1 Malaka Tengah-Besikama, Anton Atok Tahuk kepada wartawan membenarkan hal itu ketika ditemui di Betun, Minggu (28/8-2016).
Kepada wartawan Anton mengatakan berbagai persiapan dan pembenahan sementara dikaukan pada beberapa item. Pertama, disiapkan sistem pendidikan, kesiapan dukungan masyarakat, disiplin, penataan kompleks sekolah berupa penataan pagar dan lingkungan sekolah . Kedua, kita bentuk tim penjaminan mutu sebanyak 8 orang untuk menggarap K 13 sehingga dalam penyelenggaraan pendidikan sesuai mandat kurikulim K 13. Ketiga, membuat pendekatan dengan pemerintah mulai Kabupaten, Propinsi dan Pusat untuk mendapatan sarana prasarana penujang seperti laboratorium fisika, komputer, bahasa dan buku. Perpustakaan mulai dilakukan pembenahan secara serius. Ruang perpustakaan harus ditata supaya nyaman saat dikunjungi. Menempatkan petugas perpustakaan harus empat orang untuk mengelola perpustakaan secara baik dan tidak dirangkap guru. Kita tempatkan tenaga khusus untuk menata perpustakaan sehingga tidak kosong pada setiap jam sekolah. Tempat baca harus menyenangkan dan sirkulasi udara juga harus diatur. Terkait ketersediaan buku-buku di perpustakaan kita setiap tahun melakukan pengadaan buku melalui dana BOS. Kebutuhan buku masih banyak sehingga kita akan melakukan pengadaan bertahap sesuai ketersedaan anggaran. Buku-buku belum cukup sesuai jumlah siswa. Untuk memenuhi kebutuhan siswa kita tetap minta bantuan dan kerja sama dengan orang tua. Setiap siswa tiap tahun harus membeli buku sendiri sebanyak 14 buku untuk memenuhi kebutuhannya. Itu yang kita lakukan karena memang buku-buku di perpustakaan masih sangat minim.
Anton mengatakan untuk peningkatan mutu pendidikan kita start dari penentuan Kriteria Kelulusan Minimal ( KKM). Untuk tahun ini kita sepakat KKM minimal 75 setiap mata pelajaran guna menjawab permintaan perguruan tinggi. Kita harus pacu mulai disiplin guru, disiplin siswa dan disiplin proses KBM. Disiplin guru dilihat secara komprehensif. Menyiapkan perangkat pembelajaran. Sebelum masuk tanda tangan RPP supaya mengajar teratur dan saat ini sudah berjalan 85 persen. Proses belajar mengajar harus tepat waktu dan tertib ditambah dengan evaluasi, remidial pengayaan harus dibuat. Kita harus kembali aturan main kurikulum karena selama ini dilupakan. Kita harus ikut tahapan-tahapan yang ada dan nilai tidak boleh dikatrol. Untuk kelas III kita buat terobosan berupa ada les tambahan dan les sore. Kita akan rapatkan dengan orang tua. Siswa yang tinggalnya jauh dari sekolah harus tinggal dekat sekolah sehingga kegiatan ini bisa berjalan.