ATAMBUA, Kilastimor.com-Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Kusdianto Widiatmoko didampingi Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Heri Wiranto, meninjau proyek operasi teritorial (Opster) terpadu TNI tahun 2016 di Kabupaten Belu, Timor Barat, Perbatasan Indonesia-Timor Leste, Kamis (8/9).
Sasaran lokasi pertama yang ditinjau Pangdam yakni, pembukaan ruas jalan raya sepanjang 3.250 meter di Dusun Baumuti, Desa Faturika, Kecamatan Raimanuk menuju ke Sungai Babulu. Letak dusun Baumuti berbatasan langsung dengan Desa Nanaenoe, Laktutus, Kecamatan Nanaet Dubesi, Desa Alas Utara, Kobalima Timur, Kabupaten Malaka dan batas sungai dengan wilayah Fatumea, Timor Leste.
Pangdam Kustanto mengungkapkan, kurang lebih satu setengah bulan pelaksanaan pengerjaan program opster di tempat ini berjalan dengan sangat baik dan lancar. Semua itu bukan karena TNI, tapi benar-benar berkat dukungan dan partisipasi seluruh masyarakat di Dusun Faturika yang sangat membanggakan. Tentu ini hal yang sangat membanggakan bagi kami melaksanakan opster.
“Dusun Baumuti ini punya peran yang strategis dan penting di masa lalu. Karena letaknya yang terpencil belum ada sentuhan dukungan pembangunan. Tapi mulai hari saya yakin dengan terbukanya jalan ini bisa memudahkan masyarakat dalam masyarakat baik dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar dia dihadapan masyarakat Faturika.
Dijelaskan, Pemerintah Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi telah mencanangkan promrgam membangun Indonesia dari pinggiran. Termasuk menjadikan wilayah pedesaan di perbatasan Belu sebagai beranda terdepan NKRI dan ini bukti adanya perhatian dari Pemerintah Pusat.