BETUN, Kilastimor.com-Program Revolusi Pertanian Malaka (RPM) bisa diterapkan di translok Uluklubuk-Desa Weoe- Kecamatan Wewiku. Setiap warga transmigrasi memiliki lahan garapan seluas 50 hingga 100 are per keluarga dari total 200 kepala keluarga yang mendiami perkampungan transmigrasi itu. Warga bisa menanam jagung, kacang ijo dan kacang tanah karena sangat cocok dengan tanah disini.
“Kita disini bisa hidup baik dan berubah bila pemerintah daerah Kabupaten Malaka memberikan sedikit sentuhan melalui kegiatan revolusi pertanian yang dicanangkan pemerintah,” harap warga Transmigrasi Lokal (Translok) Uluklubuk, Yohanes Seran Taek kepada wartawan usai acara tatap muka dengan Dinas Nakertrans Kabupaten Malaka di Uluklubuk-Kecamatan Wewiku, Jumat (2/9/2016).
Yohanes Seran Taek yang biasanya akrab dipanggil Ba’i Anis itu kepada wartawan mengatakan sangat optimis dengan potensi yang dimiliki warga trans Uluklubuk. Setiap warga punya tanah yang luas dan subur namun masyarakat belum mampu mengolah karena berbagai keterbatasan yang ada. Sesuai pengalaman petani disini, lahan di Uluklubuk sangat cocok ditanami kacang-kacangan, berbagai jenis umbian dan jagung. Setiap tahun warga disini menanam dengan pola tradisional pada lahan pekarangan atau di kebun yang bisa diolah. “Kita tidak bisa mengolah lahan lebih luas karena keterbatasan sumber daya untuk memperluas pengolahan lahan. Jadi kita kerja hanya untuk bisa makan. Sementara untuk dijual hasilnya kita belum bisa melakukan secara optimal karena keterbatasan dalam melakukan pengolahan lahan,” timpalnya.