BETUN, Kilastimor.com-Kegiatan Revolusi pertanian Malaka (RPM) yang dicanangkan hari ini merupakan implementasi janji politik, janji kampanye paket SBS-DA saat pilkada tahun lalu. “Waktu itu kita janji kepada rakyat terkait program RPM. Kita omong dan saat ini kita buktikan. Kita tidak sekedar omong tetapi harus dilanjutkan dengan design program yang dilaksanakan instansi teknis. Tapi kita harus minta orang pintar mengawal design itu. Itu bukan berarti pejabat kita tidak pintar tetapi hal itu untuk penyempurnaan design. Beliau yang hadir saat ini adalah mereka yang mengajar para pejabat di seluruh NTT. Saat melakukan permintaan kepada mereka saya katakan, bapak dan ibu sudah mengajar dan menghasilkan pejabat pintar di NTT. Tetapi kalau pejabat itu ketika melakukan sesuatu yang tidak pas untuk rakyat, selain pejabat itu malu tetapi lebih malu adalah para gurunya yang mengajar,” ungkap Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran saat pelaksanaan Pencanangan Kegiatan Revolusi Pertanian Malaka di Kletek-Kecamatan Malaka Tengah, Rabu (31/8-2016).
Dikatakan, untuk melaksanakan janji itu, pihaknya meminta ahli membuat rencana RPM Malaka. “Datanglah dan bantu kami, susun rencananya supaya benar, juga tolong kawal supaya berguna untuk rakyat. Permintaan saya waktu itu supaya buat revolusi pertanian Malaka, seting dari hulu hingga hilir. Tidak boleh pake seperti gaya pemerintah. Biasanya kita orang pemerintah kalau mau beli traktor melalui tahapan seperti siapkan uangnya, pengadaannya bagus, barangnya datang, uji coba traktornya, kalau baik maka urusannya selesai dan laporannya pengadaan traktor 100 persen. Didalam revolusi pertanian yang saya maksudkan tidak seperti itu. Revolusi pertanian yang saya maksudkan kalau kita mau beli traktor maka traktor itu harus pake balik tanah, tanah yang dibalik harus ditanam sesuai biofisik, tanah itu harus dipupuk, dipelihara dan dipanen serta bermanfaat untuk rakyat. Itu yang saya maksudkan dengan Revolusi Pertanian Malaka,” jelasnya.
Dia mengaku, sudah lihat di daratan NTT saat bertugas, ternyata Malaka daerah tersubur diseluruh Provinsi NTT. “Waktu kampanye saya sempat omong sama pak wakil kalau tanah yang subur seperti ini kalau rakyatnya masih lapar tentu yang malu adalah pimpinan daerahnya. Kita harus buat Revolusi pertanian di Malaka karena tidak ada satu manusia di bumi ini yang hidunya bukan dari pertanian. Kita semua di daerah NTT hidup dari pertanian. Kita hebat karena pertanian. Kekayaan kita pertanian . Kita ada tanah. Ilmu yang dimiliki orang tua kita dari pertanian dan kita juga dibesarkan dengan hasil pertanian. Kenapa kita tidak mengupayakan pertanian sebagai kekuatan dan andalan kita untuk hidup? Kenapa kita tidak optimalkan potensi itu? Itulah alasan mendasar kita berlakukan revolusi pertanian Malaka di Kabupaten Malaka,” jelas dia.