OELAMASI, Kilastimor.com-Bupati Kupang Ayub Titu Eki mengatakan bahwa salah satu cara mengenjot ketertinggalan kabupaten Kupang ialah melalui pendidikan. Hal ini dikatakan Titu Eki dalam sambutannya saat membuka kegiatan Seminar Pendidikan Matematika, Sains, dan Pembelajaran berbasis IT serta penerapan Kurikulum K13 bagi guru-guru se-Kabupaten Kupang, pada Sabtu (27/08) di Hotel Royal Kupang.
Sesuai press realise yang diterima kilas timor.com, mengawali sambutannya, Titu Eki mengakui bahwa kondisi geografis Kabupaten Kupang yang luas menjadi salah satu rintangan, sehingga perlu dibuat gebrakan-gebrakan dan salah satunya dengan memperluas akses pendidikan.
“Kalau dulu anak di kampung datang cari sekolah di Kota, namun sekarang kita datangkan sekolah di kampung-kampung, sehingga anak-anak dapat Sekolah tanpa terhalang jarak yang jauh. Bahasa provokasi yang kita gunakan adalah biar sekolah dikampung tetapi otak jangan kampungan,” ungkap Titu Eki.
Kendati demikian, menurut Titu Eki, pembangunan sekolah-sekolah didesa pasti memiliki konsekuensi anggaran yang besar. Maka Pemkab Kupang memotivasi masyarakat, agar jangan menunggu anggaran ada, melainkan memanfaatkan potensi yang ada didesa untuk membangun sekolah meskipun dalam keadaan darurat.
“Bahasa provokasi saya ialah biar sekolah darurat tetapi otak jangan darurat,” tambah Titu Eki.
Titu Eki menjelaskan Ternyata kerjasama Pemerintah dan dukungan masyarakat membuahkan hasil. Dimana hampir di seluruh desa di kabupaten Kupang sudah memiliki sekolah. Tidak cukup disitu, menurut Titu Eki, membangun sekolah saat ini pihaknya membuat inovasi lagi, yakni dengan pengembangan lingkungan sekolah yang sehat, cerdas dan mandiri berbasik sekolah 3K.
“Dimana kita mendorong sekolah memiliki kebun, kantin dan koperasi sekolah. Sehingga menjadi model belajar mulai dari usia dini, Jadi, selain mendapat materi pelajaran di kelas, para siswa juga dapat melakukan kegiatan praktek lapangan, seperti budidaya tanaman di kebun dan pebelajaran berkoperasi koperasi,” Jelas Titu Eki.