“Kita mogok jalan karena maraknya angkutan rental plat hitam yang bebas beroperasi di Malaka secara ilegal tanpa izin dan aktifitas mereka sangat merugikan sopir bus AKDP jurusan Betun-Kupang,” ungkap.
Pihaknya meminta agar mobil plat hitam berhenti mengangkut penumpang. Penumpang bus saat ini turun sampai 80 persen dari biasanya. “Kita sudah tidak jalan dua hari ke Kupang. Kita akan ke dinas Perhubungan dan DPRD untuk selesaikan urusan itu,” terangnya.
Sopir bus Armada, Damianus Seran asal Wewiku, meminta supaya dilakukan penertiban bagi bagi mobil rental yang tidak berzin. pihaknya keberatan karena mobil yang jalan rental bukan hanya dari orang Malaka, saja tetapi mobil plat hitam yang jalan saat ini banyak dari Kota Kupang. Jumlah mobil yang jalan sudah 60 mobil lebih.
Biasanya mobil rental itu kalau muat penumpang di Weoe-Wewiku dengan tarif sekali jalan ke Kupang Rp 70 ribu, sementara kami pengemudi bus biasanya menetapkan tarif Rp 100 ribu/penumpang. (boni)