RAGAM

Perempuan Timor Siap Jadi Agen Perubahan dan Perdamaian

ATAMBUA, Kilastimor.com-Konferensi Perempuan Timor yang diselenggarakan selama dua hari, sejak 17-18 Oktober di Gedung Betelalenok, Kabupaten Belu, Timor Barat, Perbatasan RI-RDTL menghasilkan delapan poin deklarasi Membangun Solidaritas Perempuan Timor dalam mengakhiri pemiskinan perempuan.

Deklarasi usulan peserta Konferensi Perempuan Timor kepada Pemerintah disusun dalam tematik I, kerentanan perempuan di perbatasan dan wilayah post konflik serta migrasi dan kekerasan terhadap perempuan (KDRT dan trafiking) dengan nara sumber, PDHJ Timor Leste, SSP Soe dan Migran Care. Tematik II, akses perempuan terhadap perlindungan sosial dan layanan kesehatan reproduksi dengan nara sumber, Lerry Mboik dari PIAR NTT dan Misiyah (Kapal Perempuan/YAO) dan tematik III, kepemimpinan perempuan komunitas, gerakan laki-laki baru dan inisiatif kerja penanggulangan kemiskinan, narasumber Pengurus Kelompok Konstituen dan PEKKA.

Peserta Koferensi Perempuan Timor di Atambua pose bersama.

Peserta Koferensi Perempuan Timor di Atambua pose bersama.

Peserta Konferensi Perempuan Timor dalam deklarasinya menyatakan, siap perempuan menjadi agen perubahan perdamaian dan rekonsiliasi. Memastikan kolaborasi sinergis antara pemerintah dan masyarakat sipil untuk terpenuhinya dan terlindunginya hak-hak perempuan dan anak Timor, dalam semua aspek kehidupan khususnya di wilayah perbatasan.

Baca Juga :   Tarian Likurai, Tebe juga Konser Musik Etnik Meriahkan Foho Rai Festival di Kampung Adat Matabesi

Pages: 1 2

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top