Kementerian Agama RI bersama jajarannya adalah pihak yang paling bertanggungjawab dalam mengclearkan persoalan ini.
Terpisah, Koordinator Aliansi Rakyat Cinta Damai, Ferdy Bae menegaskan, pihaknya mempertanyakn prosedur pembangunan Madrasah Aliyah Kejuruan Negeri di Desa Manleten, Belu. “Kami merasa pihak Kementerian Agama RI dengan semua pihak terkait, sangat tdk peka dan terkesan tertutup dalam mengeksekusi pembangunan MA ini di Belu,” terang dia.
Pihaknya kuatir jika hal ini tidak segera direspon dengan cepat, transparan dan tepat oleh smua pihak terkait, maka sangat berpotensi menimbulkan konflik horisntl di masyarakat akar rumput. “Hal ini sangat tidak kami harapkan. Semoga hal ini menjadi pmbelajaran berharga bagi semua pihak baik daerah maupun pusat kedepan. Kami warga belu tidak alergi dengan program pemerintah yang penting harus mengedepankan komunikasi serta memperhatikn budaya juga kearifan lokal di Belu,” paparnya.
Aliansi bilangnya, akan tetap menolak pembangunan MA Kejuruan di Manleten, sebab tidak memberi manfaat bagi masyarakat Manleten dan Belu pada umumnya. (yan)