BETUN, Kilastimor.com-Pemerintah Daerah Kabupaten Malaka perlu menghambat pergerakan buaya yang mulai merangsek masuk melalui abrasi pantai yang terus terjadi setiap ke perkampungan penduduk di Desa Railor- Kecamatan Malaka Tengah. Setiap tahun air akibat hujan mengalir ke laut bertemu air laut, sehingga mengakibatkan buaya keluar dari pantai menuju pemukiman penduduk.
Kalau dibiarkan, maka kehadiran buaya –buaya itu bisa membahayaan jiwa penduduk dan hewan piaran masyarakat. Untuk mengindari berbagai hal yang tidak diinginkan solusi yang ditawarkan pemerintah perlu membangun pembatas agar buaya tidak ke daratan dan berkeliran di pemukiman penduduk setiap tahun. Hal itu disampaikan Penjabat Desa Railor-Kecamatan Malaka Tengah, Serafim Pires dalam sesi diskusi yang digelar KSDA Provinsi NTT bersama Bagian Ekonomi Setda Malaka yang dihadiri pimpinan SKPD dan sejumlah elemen masyarakat Kabupaten Malaka di Betun, Jumat (25/11/2016).
Pires mengatakan, ersoalan buaya dan pergerakannya di Desa Railor perlu disampaikan dalam forum diskusi itu untuk dicarikan solusi. “Kita harus pisahkan air laut dengan pemukiman penduduk di desa Railor, karena setiap tahun air laut berusaha menerobos pemukiman penduduk melalui abrasi pantai. Sekarang air laut sudah merangsek masuk terus menuju perkampungan menuju Desa Fahiluka. Kalau dibiarkan dalam dua atau tiga tahun kedepan air laut masuk ke pemukiman penduduk. Kerusakan akibat abrasi pantai setiap tahunnya berkisar 50 hingga 75 meter.