BETUN, Kilastimor.com-Pemerintah Daerah Kabupaten Malaka harus berani mengalokasikan dana untuk melakukan pelatihan bagi kepala desa dan pengelola BUMDES terkait pengelolaan BUMDES. Masyarakat desa yang berniat membangun BUMDES perlu difasilitasi dengan pelatihan-pelatihan agar memiliki keterampilan dan kemampuan mengelola BUMDES. “Kalau bisa mereka selama pelatihan menggunakan metode belajar sambil kerja, sehingga usai pelatihan mereka bisa mengelola dan membangun BUMDES yang bisa beroperasi di desa tersebut,” kata Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Malaka, Simon Seran Fahik kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (18/11/2016).
Komisi I baru melakukan studi banding di Desa Kololing- Kabupaten Bantaeng-Propinsi Sulawesi Selatan terkait BUMDES. Bumdes di desa itu sudah dibangun Bupati sejak tahun 2008. Pengelolaannya sangat profesional dan hasilnya sudah dirasakan masyarakat desa itu. Para petani disana memiliki usaha pertanian yang jelas dan mendapatkan perlindungan dari BUMDES yang dibangun baik dari aspek ketersediaan modal kerja, pemasaran hasil usaha . Alhasil, banyak anak petani disana bisa mengenyam pendidikan hingga jenjang pendidikan S1 dan S2 melalui hasil bertani,” sebutnya.
Khususnya di Desa Kololing, Kabupaten Bantaeng, sebelum BUMDES didirikan pemerintah sudah menyiapkan tenaga terampil melalui pelatihan-pelatihan bagi komisaris, direktur, divisi-divisi dan unit lainnya. SDM mereka disiapkan secara baik melalui pelatihan sampai pintar baru diintervesi dana untuk beroperasinya. Khususnya di Desa Kololing kita lihat pengelolaan BUMDES disana sangat bagus dan bisa menghasilkan dengan laba Rp 3 miliar pertahun yang bergerak dibidang pertanian, simpan pinjam, industri dan pengelolaan hasil bumi.
“Intinya, pertama ada kemauan baik pemerintah untuk membangun BUMDES. Kalau mau bangun langkah awalnya harus siapkan SDM nya baru diintervensi anggaran supaya mereka bisa beroperasi awal,” ungkap Simon.
Kondisi di Malaka sangat cocok, bila dibangun BUMDES. Daerah ini kaya akan hasil pertanian sehingga usaha-itu harus bisa terorganisir agar memberikan manfaat yang optimal bagi petani dan masyarakat desa. “Kita disini memiliki hasil pertanian, hasil peternakan dan hasil kehutanan. Itu sudah menjadi modal kita. Tinggal bagaimana hasil-hasil itu dikelola BUMDES agar memberikan manfaat yang optimal bagi warga di desa itu,” imbuhnya.
