EKONOMI

Rupiah Jati Diri dan Integritas Bangsa Indonesia

ATAMBUA, Kilastimor.com-Dalam keseharian, masyarakat menggunakan uang dalam transaksi baik itu pembelanjaan, pembayaran ataupun penjualan. Setiap negara memiliki mata uang sendiri, termasuk Indonesia yakni rupiah. Sebagai warga Indonesia, harus yakin bahwa uang rupiah itu sebenarnya menjadi jati diri, identitas dan integritas bangsa Indonesia. Hal itu ditekankan Anggota DPR RI Komisi XI, Ferry Kase saat membawa materi sosialisai mata uang rupiah yang digelar Bank Indonesia (BI) kerja sama dengan Forum Komunikasi Pemuda Indonesia di Hotel Nusantara 2, Kabupaten Belu, Timor Barat, Perbatasan Indonesia dan Timor Leste, Jumat (25/11/2016).

Anggota DPR RI, Fery Kase dan BI lakukan sosialisasi mata uang rupiah di Atambua.

Anggota DPR RI, Fery Kase dan BI lakukan sosialisasi mata uang rupiah di Atambua.

Menurut Kase, daerah perbatasan tak terkecuali wilayah Kabupaten Belu sangat rentan dengan penggunaan nilai rupiah dan mata uang asing. Ada hal-hal yang dilihat dan ditinjau karena penggunaan rupiah yang kurang baik di wilayah batas dan masyarakat masih dominan mata uang asing.
“Sosialisi ini dilakukan BI mitra Komisi XI tentang bagaimana pelaksanaan mata uang rupiah. Kurang lebih dengan sosialisasi ini bisa berikan pemahaman kepada masyarakat, karena itu manfaatkan moment ini dan beberkan ke masyarakat sehingga mengerti,” harap Kase.

Dijelaskan, sosialisasi serupa akan dilakukan di wilayah Kabupaten Malaka dan TTU yang juga sebagai Kabupaten perbatasan dengan negara tetangga Timor Leste. Ditekankan bahwa uang rupiah itu sebenarnya menjadi jati diri, identitas dan integritas bangsa Indonesia.
“Sosialisasi ini penting untuk masyarakat di daerah perbatasan. Masyarakat harus diberikan pemahaman tentang rupiah dan uang rupiah ini harus jadi identitas jati diri kita,” tegas dia.

Baca Juga :   Ulu : Hilang Nasionalisme, Belu Bakal Caplok Timor Leste

Masih menurut Kase, sebagian besar warga di daerah pelosok belum begitu mengenal uang rupiah dalam pecahan yang besar. Kalau bisa ada penambahan kantor-kantor unit pelayanan hingga ke pelosok perbatasan, sehingga bisa membantu warga selain mengetahui rupiah juga mengenalnya.

Pages: 1 2

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular

To Top