SO’E, Kilastimor.com-Goncangan terhadap konstitusi, ideologi, kebhinekaan dan NKRI mulai terasa dan kini secara terang mulai dikemukakan didepan umum dan masif. Situasi tersebut menyebabkan kondisi sosial politik yang tidak stabil, akhir-akhir ini.
Semua lapisan masyarakat perlu kerja ekstra untuk tetap mempertahankan UUD 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Demikian Anggota DPD/MPR RI, Abraham Paul Liyanto, ketika mensosialisasikan Empat Pilar kepada para PNS, guru dan masyarakat di Kecamatan Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi NTT, Sabtu (3/12/2016) lalu.
Abraham Paul Liyanto yang akrab disapa Paul Liyanto menjelaskan, konsensus para pejuang dan masyarakat Indonesia untuk menjadi negara ini mandiri, berdaulat, adil dan sejahtera dalam kebersamaan, merupakan sebuah perjuangan yang patut dihormati dan pertahankan. Pasalnya, konsep itu merupakan konsep yang visible dan sangat relevan hingga saat ini.
UUD 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI yang merupakan empat pilar utama bangsa, sudah sepantasnya dipertahankan dan tidak digugat dan diganggu keberadaannya oleh seluruh anak bangsa. Empat pilar itu merupakan perkat kehidupan bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke dan dari Sangihe hingga Rote, termasuk masyarakat Kota Soe.
